LLDikti Wilayah III

LLDikti Wilayah III

Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III dan VIII melakukan Kerja Sama Internasional dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Filipina – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III berkolaborasi dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII mengajak Perguruan Tinggi di Wilayah III dan VIII untuk menjalin kerja sama internasional dengan negara Filipina. Sebanyak 7 Perguruan Tinggi di Wilayah III dan VIII menjalin kerja sama dengan 4 Perguruan Tinggi yang ada di Manila, Filipina. Hal ini menjadi langkah awal yang baik untuk menuju Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Kerjasama ini bertujuan untuk memperluas jangkauan global dalam hal pendidikan, penelitian, dan pertukaran mahasiswa serta dosen antara Indonesia dengan Filipina. Kerjasama ini menandai langkah penting dalam memperkaya pengalaman pendidikan di Indonesia dengan menawarkan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan untuk terlibat dalam program internasional yang beragam. Dengan fokus pada inovasi pendidikan, kolaborasi riset, dan pertukaran akademis, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III dan VIII berharap kemitraan ini akan memberikan manfaat yang substansial bagi Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.

Adapun Perguruan Tinggi yang ada di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III dan VIII mengikuti program ini adalah :

1.         Universitas Esa Unggul (focal point)

2.         Universitas Tarumanagara

3.         Universitas Multimedia Nusantara 

4.         Universitas Yarsi

5.         Universitas Prof. Dr. Hamka

6.         Universitas Islam Al Azhar

7.         Universitas Pendidikan Nasional Denpasar

Sementara Perguruan Tinggi yang ada di Manila Filipina adalah :

1.         Far Eastern University Manila

2.         University Perpetual Help System Data

3.         UST Angelicum College

4.         Mapua University

Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga mengandeng Atdikbud Indonesia yang menjadi perwakilan pemerintah di negara Filipina. Peran Atdikbud ini cukup penting untuk merekomendasikan Perguruan Tinggi yang unggul yang ada di Filipina.

Pada Patok Banding yang Pertama Perguruan Tinggi yang ada di Wilayah III dan VIII melakukan visitasi ke UST Angelicum College dan Mapua University yang mana visitasi ini untuk membahas mengenai program-program yang telah disepakati dalm menjalin kemitraan dan kerja sama.

Gambar : Perguruan  Tinggi di Wilayah III dan VIII dalam Visitasi ke UST Angelicum College

Gambar : Perguruan  Tinggi di Wilayah III dan VIII dalam Visitasi ke Mapua University

Kerja sama secara Internasional ini bukan hanya sekadar kerja sama antar lembaga Perguruan Tinggi, tetapi juga merupakan manifestasi komitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang terbaik kepada mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Melalui kerja sama Internasional ini, kami dapat membuka pintu bagi pertukaran ilmu pengetahuan, budaya, dan ide-ide inovatif yang akan melahirkan generasi yang tangguh, berwawasan luas, dan siap bersaing secara global.

Tidak luput juga 7 Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah III dan VIII juga melakukan kegiatan penandatanganan nota kesepahaman (signing MoU) yang dilaksanakan di kantor Atdikbud Indonesia di Filipina. Signing MoU ini juga diawali dengan Courtesy Call bersama Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Widjojo. Pada kesempatan ini, beliau menegaskan bahwa KBRI mendukung penuh kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Filipina dan diharapkan MoU ini dapat di implementasikan secara nyata.

Gambar : Foto Bersama antara Perwakilan Pimpinan dari LLDIKTI Wilayah III, Atdikbud Indonesia untuk Filipina dengan Perwakilan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Manila Filipina.

Bapak Taufan Setyo Pranggono, S.Kom., M.Si yang mewakili Kepala LLDikti Wilayah III Jakarta dalam speech pembukaan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan Rintisan Kerja Sama ini, untuk dapat memberikan pengalaman belajar kepada para mahasiswa/mahasiswi Indonesia dalam lingkungan internasional, yang dapat beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan negara lain selain itu juga, untuk memperluas kerjasama antar Universitas kedua negara agar lebih maju dan terdepan di industri 5.0.

Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd, Atdikbud Indonesia di Filipina berharap jika kerja sama antar Perguruan Tinggi Indonesia dan Perguruan Tinggi Manila Filipina dapat segera terealisasikan sebagai salah satu implementasi Merdeka Belajar Internasional.

Gambar : Foto Bersama antara Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah III, Perwakilan dari Pimpinan LLDIKTI III, Atdikbud Indonesia untuk Filipina dengan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Manila Filipina.

Kerja sama Internasional yang kami bangun di era Kampus Merdeka ini memiliki beberapa pijakan penting:

  1. Pengembangan Kurikulum Global: Kolaborasi dalam pengembangan kurikulum yang responsif terhadap tuntutan zaman serta kebutuhan pasar global.
  2. Program Pertukaran Mahasiswa dan Dosen: Memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen kami untuk terlibat dalam lingkungan dan pengalaman belajar yang beragam secara internasional.
  3. Penelitian Bersama: Merangsang kolaborasi dalam penelitian yang mendalam dan inovatif, membuka pintu bagi penemuan-penemuan baru yang dapat memberi dampak signifikan.

Gambar : Perguruan  Tinggi di Wilayah III dan VIII dalam Sitasi ke Far Eastern University dan University Perpetual Help System Data.

Dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka, kerja sama internasional antara perguruan tinggi menjadi aspek krusial yang mendukung visi ini. Berikut adalah pedoman umum yang dapat menjadi landasan dalam menjalankan kerja sama internasional di era Merdeka Belajar:

  1. Kesesuaian dengan Visi Merdeka Belajar: Pastikan bahwa kerja sama internasional yang dilakukan sejalan dengan prinsip-prinsip Merdeka Belajar, yang menekankan pada kebebasan mahasiswa dalam menentukan jalur belajar mereka, akses yang lebih luas terhadap berbagai materi pelajaran, serta pendorong inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran.
  2. Kemitraan yang Berkelanjutan: Bentuk kemitraan yang tidak hanya bersifat sekali jalan, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Ini melibatkan pembangunan hubungan yang kuat dengan lembaga mitra secara terus-menerus, tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga penelitian dan pertukaran budaya.
  3. Kolaborasi dalam Pengembangan Kurikulum: Terlibatlah dalam pengembangan kurikulum bersama dengan lembaga dan mitra untuk memastikan bahwa program pendidikan yang ditawarkan relevan, terkini, dan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan global.
  4. Pertukaran Mahasiswa dan Dosen: Sediakan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk berpartisipasi dalam program pertukaran yang memungkinkan mereka belajar dan mengajar di lingkungan akademik internasional. Ini dapat memperluas wawasan mereka dan meningkatkan kualitas pengalaman belajar.
  5. Pengembangan Penelitian Bersama: Kolaborasikan dalam penelitian lintas-batas yang berpotensi menghasilkan inovasi dan penemuan baru. Ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan berpotensi memberikan dampak yang signifikan.
  6. Keterlibatan Masyarakat Global: Dorong keterlibatan aktif masyarakat internasional dalam kegiatan akademik dan budaya di kampus Anda. Ini dapat berupa seminar, workshop, atau kegiatan lain yang membuka pintu bagi dialog lintas-budaya dan pemahaman yang lebih baik.
  7. Komitmen terhadap Keberagaman dan Inklusivitas: Pastikan bahwa kerja sama internasional Anda berbasis pada nilai-nilai inklusivitas, menghormati keberagaman budaya, etnis, dan bahasa. Ini juga termasuk dukungan terhadap aksesibilitas bagi semua pihak yang terlibat dalam kerja sama.
  8. Tata Kelola yang Jelas: Tetapkan tata kelola yang jelas terkait kerja sama ini, termasuk perencanaan, pengelolaan risiko, pertanggungjawaban, dan evaluasi untuk memastikan bahwa tujuan kerja sama tercapai.
  9. Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Lakukan pemantauan secara berkala terhadap progres dan dampak dari kerja sama internasional ini. Evaluasi ini akan membantu dalam mengidentifikasi keberhasilan, perbaikan yang diperlukan, dan potensi perluasan kerja sama di masa mendatang.
  10. Komitmen pada Peningkatan Mutu Pendidikan: Dalam konteks Merdeka Belajar, pastikan bahwa kerja sama internasional membawa kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan, mempersiapkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam masyarakat global.

Pedoman ini dapat membantu perguruan tinggi dalam menjalankan kerja sama internasional yang sejalan dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pastikan untuk menyesuaikan pedoman ini dengan kebutuhan dan visi masing-masing perguruan tinggi.

Share:

Kabar Terkini

Scroll to Top