LLDikti Wilayah III

LLDikti Wilayah III

PODCAST : Transformasi dan Akselerasi Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDikti Wilayah III Melalui MBKM

Ngobrol-ngobrol Pendidikan Tinggi dalam program Dikti Monas atau yang dikenal dengan Ngopi Monas merupakan salah satu program milik LLDikti Wilayah III yang berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di Jakarta yang dipandu langsung oleh Ibu Kepala Lembaga, Paristiyanti. Acara ini dilangsungkan dengan sistem podcast, dimana perwakilan perguruan tinggi undangan hadir atau bisa melalui zoom untuk berbincang langsung dengan Ibu Kalem yang juga disiarkan melalui sinar POTENSI Kita di laman youtube LLDikti 3.

Pada Jumat, 23 September 2022, bersama dengan 6 pihak pendidik perguruan tinggi, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Kaprodi dan dosen beserta dengan 3 orang mahasiswa turut hadir memeriahkan acara sebagai narasumber yang membagikan kiat-kiat suksesnya dalam mengikuti sekaligus mensukseskan program MBKM yang ada.

Acara ini berlangsung dengan sistem segment yang terbagi menjadi 6 segment. Segment pertama diisi oleh Universitas Tarumanegara yang diwakili langsung oleh Bapak Rektor, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.M., I.P.U., ASEAN Eng.

Dalam sesi pembicaraannya, beliau menekankan bahwa Belajar bukan hanya di kampus, namun belajar di ekosistem luar kampus. Dengan adanya program MBKM ini, mahasiswa dapat mempelajari hal-hal baru di ekosistem luar kampus. UNTAR dikatakan sangat support program MKBM Ini untuk menunjang peningkatan kemampuan mahasiswanya yang terbukti dari banyaknya mahasiswa Berprestasi UNTAR yang tercipta dari program kolaborasi MBKM. Saat ini UNTAR memiliki 50% target mahasiswa untuk mengikuti program MBKM yang telah tersedia.

Segmen kedua dilanjutkan oleh perwakilan dari Universitas Bina Nusantara, Dr. Ir. Yohanes Kurniawan, S. Kom., S.E., MMSI. dan Universitas Esa Unggul yang diwakili langsung oleh Ibu Endah Murtiana Sari, S.T., M.M.

Ibu Kalem turut mengapresiasi atas partisipasi BINUS yang turut mensosialisasikan serta terus mengkomunikasikan program MBKM kepada mahasiswa agar meningkatnya tingkat kontribusi terhadap berbagai program yang ada hingga bisa berkontribusi menyumbangkan lebih dari 100 mahasiswa dalam program PMM-PKBN.

Bapak Yohanes menegaskan bahwa MBKM merupakan Transformasi pendidikan tinggi yang dilakukan dengan tujuan yang besar dalam memajukan pendidikan tinggi. Oleh karena itu BINUS mengajak seluruh perguruan tinggi untuk saling berkolaborasi bersama-sama agar bisa memberikan fasilitasi relevansi pendidikan tinggi. Agar bisa berfungsi secara optimal, dimana pengalaman di bidang industri bisa relevan dengan fokus studi yang diambil mahasiswa, pihak Universitas Bina Nusantara berupaya mereview kurikulum setiap bulannya agar mahasiswa bisa selalu update dengan sistem yang terus diperbarui dan menjadi Binusian.

Ibu Endah Murtiana Sari mengatakan bahwa terdapat proses yang panjang dalam MBKM ini. Ketika ada program ini pada 2020, UEU langsung membangun sistem baru untuk pola pembelajaran yang berbeda agar hal-hal berjalan sesuai dengan semestinya.

“Proses tersebut diantaranya \ mengganti pola pembelajaran sebagai win-win solutions, seperti honor tambahan sebagai pembimbing magang dan lapangan dalam MBKM, dimana kegiatan ini diluar kewajiban utama dosen.”

“2020, UEU dianugerahi kolaborasi nomor 1 di DKI dan 2 tingkat nasional. Dengan adanya MBKM, UEU mengumpulkan mahasiswa untuk keterlibatan industri dalam berbagai kegiatan dilakukan di semester yang sama. UEU memiliki program pembahasan dengan industri untuk membahas sistem pembelajaran kepada mahasiswa magang agar industri dapat berperan langsung dalam memajukan kompetensi mahasiswa dalam proses pembelajaran di dunia industri. Selain itu profil lulusan hanya boleh meleset sebanyak 20%, jika lebih maka UEU akan melakukan revisi kurikulum agar bisa “Link and Match” Relevansi bisa didesain melalui kerjasama dengan industri.” jelasnya.

Segmen 3 kemudian dilanjutkan dengan UNIKA Atma Jaya yang diwakili langsung oleh Dra. Enny Widyawati, M. Eng, IPM beserta mahasiswanya yang bernama Bernard. Rektor Atma Jaya ini diketahui telah mewadahi 11 mahasiswa yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia untuk diberikan tempat tinggal agar bisa memobilisasi pengembangan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan nya di kampus.

Dalam pembicarannya, Bernard ikut memaparkan benefit serta kesan pesan yang didapat melalui salah satu program MKBM. “KKN Tematik memberikan kesempatan mahasiswa untuk berkolaborasi dengan mahasiswa lain yang berasal dari fakultas yang berbeda. KKN Tematik ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai kebudayaan masyarakat yang sangat berbeda dengan masyarakat pada umumnya di Jakarta dan memulai hal-hal kecil (kreatif dan inovatif) untuk membantu masyarakat desa mengembangkan lingkungan kecil; membantu masyarakat untuk panen padi, hajatan kelahiran salah satu masyarakat.”

Muhammad Raja Kurnia, perwakilan Universitas Budi Luhur dan Aditya Hediansyah, mahasiswa Universitas BSI turut memeriahkan Segment 4 dengan pembahasan khusus mengenai pengalamannya pada program PMM-PKBN. Keduanya merasa sangat senang bisa berkontribusi dalam program tersebut karena Pemaparan nya dikemas dengan car yang baru dan menarik, sehingga tidak terasa seperti sedang melaksanakan pembelajaran di kampus.

“Melalui program ini, saya mendapatkan banyak pengalaman baru melalui teman baru yang saya temui pada program yang lalu. Melalui program ini saya mendapatkan metode pembelajaran baru yang refreshing seperti program baru pemerintah dengan dosen dan teman baru yang asik dan menyenangkan. Metode yang diberikan mudah dicerna karena menarik sehingga ingin mengikuti lagi program ini jika diizinkan” “Penyampaian materi dan cara belajar pada program ini sangat seru dan menyenangkan sehingga saya ketagihan untuk mengikuti program ini. Keuntungan yang saya dapatkan yaitu pemahaman diluar fokus studi yang saya ambil serta teman baru yang berasal dari berbeda latar belakang,” tutur Muhammad Raja Kurnia dan Aditya Hediansyah mengakhiri sesi pembicaraan Segment 4 tersebut.

Melalui video konferensi Zoom, Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T mewakili Universitas Multimedia Nusantara turut menjelaskan kontribusi UMN terhadap program MBKM pada Segment 5. “Tim Task Force ini terdiri dari Prodi strata 1. UMN berencana untuk membuka MBKM Center dimana akan dibuka satu biro khusus untuk menangani MBKM agar program ini dapat sustain di kampus kami. Untuk program MBKM, UMN lebih menekankan lagi untuk membuat mahasiswa memiliki kesempatan lebih dalam mengikuti program flagship dan membuat program MBKM mandiri.”

Dengan program MBKM, mahasiswa mendapatkan kesempatan yang luar bisa, bisa belajar di luar Prodi nya tapi tetap mendapatkan kredit 20 SKS, challenge nya adalah bagaimana memastikan setiap Prodi tetap memastikan capaian pembelajaran agar tetap tercapai. Kesempatan yang diberikan kepada UMN banyak memberikan peluang-peluang dalam pembukaan schema tambahan dari yang sudah ada,” tambahnya. Beliau kemudian melanjutkan harapannya semoga hibah PKKM tambah berkualitas serta kuantitasnya, sehingga makin banyak univ, dosen serta mahasiswa yang mengikuti MBKM sehingga relevansi pendidikan tinggi kita betul-betul link and Match dengan dunia di industri.

Segmen 6 atau Segmen terakhir kemudian diisi dengan bincang-bincang yang sangat menarik antara Ibu Kalem dan perwakilan dosen dan mahasiswa dari Universitas GUNADARMA. Dr. Astie Darmayantie., dan Mahasiswa yg mengikuti MBKM, Dara Mulia

“MBKM memiliki manfaat yang besar bagi mahasiswa, seperti belajar langsung dari industrial, membuat project sendiri, serta fasilitas untuk mendapatkan sertifikat Internasional. Tantangan terbesar pada kegiatan MBKM di Gunadarma adalah komunikasi dengan para mahasiswa. Terkadang mahasiswa mendapatkan informasi yang tidak sesuai dengan yang semestinya. Bagaimana caranya dosen menemukan cara untuk mendekatkan diri kepada mahasiswa untuk menyampaikan informasi terkait MBKM.”

Dilanjutkan dengan Pemaparan manfaat program MBKM yang dinilai besar bagi mahasiswa, seperti belajar langsung dari dalam implementasi MBKM, komunikasi harus lebih ditingkatkan lagi agar informasi mengenai MBKM dapat tersalurkan dengan baik kepada mahasiswa, juga exposure yang lebih luas. Intinya Komunikasi Kolaborasi merupakan kunci utama. Mahasiswa yang mengikuti MBKM tentu memiliki tanggung jawab yang besar, harus dapat membagi waktu dengan baik dan bertanggung jawab atas tugasnya, yang sekaligus menutup acara NGOPI MONAS pada Jumat lalu.

Sumber : Humas LLDikti Wilayah III

Share:

Kabar Terkini

Scroll to Top