Jakarta, 19 Juni 2025 — Lebih dari 300 peserta yang terdiri dari delegasi perguruan tinggi, perwakilan kedutaan besar negara anggota Uni Eropa, serta pemangku kepentingan dari Indonesia dan Uni Eropa, berkumpul dalam acara strategis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dengan Uni Eropa bertajuk “Enhancing Impactful Science and Technology: Indonesia – Europe Partnership” di Ruang Auditorium lantai 2, Gedung D, Kantor Kemdiktisaintek.
Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam bidang sains dan inovasi sebagai bagian dari strategi nasional dalam menjawab tantangan global serta meningkatkan daya saing bangsa. Sejumlah tokoh penting turut hadir, termasuk Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Denis Chaibi.
Dalam sambutannya, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Denis Chaibi menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya menjembatani pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendukung pengembangan human capital di Indonesia sebagai solusi masa depan. “Untuk mendukung investasi Eropa di Indonesia, kita tidak hanya membutuhkan kepastian, tetapi juga penelitian dan pengembangan,” tegasnya. Ia juga menyebutkan pentingnya program Horizon Europe 2025-2027 dalam mempercepat kolaborasi global yang berdampak, inklusif, dan berkelanjutan.

Mewakili Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III yang menaungi 256 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta, LLDikti Wilayah III memberikan dukungan penuh terhadap kolaborasi antara Indonesia dan Uni Eropa dalam program Horizon Europe 2025–2027. Terhadap keberlangsungan kerja sama ini, LLDikti Wilayah III siap untuk mengambil peran dalam kerja sama internasional ini dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi, khususnya di bidang riset dan inovasi. LLDikti Wilayah III percaya, bahwasanya kolaborasi ini merupakan kunci atas kontribusi nyata dalam mencapai 6 dari 17 Program Prioritas Presiden dan Wakil Presiden sehingga pendidikan tinggi dapat memberikan dampak terhadap pembangunan perekonomian nasional.
Program Horizon Europe merupakan inisiatif pendanaan riset terbesar dari Uni Eropa, dengan anggaran €93,5 miliar untuk periode 2021–2027. Program ini bertujuan untuk mengatasi berbagai macam tantangan global seperti perubahan iklim, energi berkelanjutan, ketahanan pangan, dan transformasi digital. Melalui program ini, Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam proyek-proyek unggulan yang dikelola oleh negara-negara anggota Uni Eropa ataupun negara-negara terkait.

Program ini juga mencakup peluang untuk peneliti Indonesia melalui:
- European Research Council (ERC)
- Marie Skłodowska-Curie Actions (MSCA) untuk jaringan doktoral, pasca doktoral, dan pertukaran staf
- Pillar 2 Research & Innovation Action (RIA) dan Innovation Action (IA) dalam bidang kesehatan, energi, keamanan masyarakat, kreativitas, dan lingkungan.
Platform Euraxess ASEAN turut diperkenalkan sebagai jembatan untuk menghubungkan peneliti Indonesia dengan peluang pendanaan riset dan jejaring kolaborasi Uni Eropa.
Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menegaskan juga bahwa pemerintah berkomitmen penuh terhadap peran sains dan teknologi sebagai bagian sentral dalam strategi nasional. Dengan lebih dari 4.000 perguruan tinggi di Indonesia dan kekayaan biodiversitas serta sumber daya alam, Togar Mangihut Simatupang menekankan bahwa kolaborasi riset menjadi peluang besar untuk percepatan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
