LLDikti Wilayah III

Hotline

+62821-223-55-330

Email

persuratan.lldikti3@kemdikbud.go.id

SIL@T

Layanan Terpadu LLDikti Wilayah III

Dashboard

Data dan informasi perguruan tinggi

Crisis Response System

Layanan pengaduan tindakan anti dosa pendidikan

LLDikti Wilayah III Jadikan Data Tipologi SPMI Landasan Pembinaan Berdampak bagi Perguruan Tinggi

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III menyelenggarakan Rapat Pleno Tipologi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk Semester 1 Tahun 2025 pada Selasa, 16 September 2025. Acara yang dihadiri oleh para Fasilitator Wilayah SPMI ini merupakan tahap krusial sebelum hasil penilaian dipublikasikan kepada seluruh perguruan tinggi. Dihadiri langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah III Dr. Henri Tambunan, S.E., M.A., dan juga Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu Ikhsan Riyanda. Rapat pleno ini menjadi forum strategis untuk memvalidasi data dan merumuskan langkah pembinaan yang terarah dan efektif bagi ratusan perguruan tinggi di Jakarta.

Kegiatan ini merupakan perwujudan nyata dari program Diktisaintek Berdampak, di mana data tidak hanya dikumpulkan, tetapi dianalisis secara mendalam untuk menjadi dasar kebijakan yang berdampak langsung. Penilaian Tipologi SPMI bukan sekadar ajang pemeringkatan, melainkan sebuah alat diagnostik yang kuat untuk memetakan kondisi riil budaya mutu di setiap institusi. Dengan pendekatan berbasis data ini, LLDikti Wilayah III dapat mengidentifikasi secara presisi perguruan tinggi mana yang memerlukan pendampingan intensif, sehingga program pembinaan dapat berjalan lebih fokus dan tepat sasaran.

Dalam sambutannya, Dr. Henri Tambunan menyampaikan apresiasi tertinggi kepada para fasilitator wilayah. Ia menyebut pekerjaan verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh para fasilitator sebagai “pekerjaan mulia” yang meskipun tidak mudah, sangat fundamental bagi ekosistem pendidikan tinggi.

Dr. Henri Tambunan menegaskan bahwa muara dari seluruh upaya penjaminan mutu ini adalah para mahasiswa. Menurutnya, hasil penilaian SPMI menjadi masukan berharga bagi perguruan tinggi untuk melakukan evaluasi diri dan terus meningkatkan kualitasnya. “Kalau perguruan tingginya misalnya tidak menerapkan budaya mutu, dan kualitasnya sangat tidak baik, kasihan kan anak-anak kita,” ujarnya. Ia menekankan bahwa memastikan perguruan tinggi bermutu adalah pengorbanan besar yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh institusi, tetapi yang terpenting adalah oleh para mahasiswa yang berhak mendapatkan pendidikan berkualitas.

Pada pleno tersebut, diungkapkan bahwa proses penilaian untuk 236 perguruan tinggi akademik dan vokasi telah mencapai sekitar 70% validasi data. Data yang ada sudah cukup untuk memberikan gambaran awal mengenai tipologi SPMI perguruan tinggi di semester pertama tahun 2025. Gambaran awal ini krusial karena memungkinkan LLDikti Wilayah III untuk segera merancang kerangka kerja pembinaan tanpa harus menunggu seluruh data rampung 100%.

Berdasarkan data awal tersebut, Dr. Henri Tambunan menggarisbawahi temuan penting yang akan menjadi fokus utama LLDikti Wilayah III ke depan. Perhatian khusus akan diberikan kepada perguruan tinggi yang berada di Tipologi 4, yang dinilai memerlukan pendampingan paling intensif, serta Tipologi 3. “Tipologi empat ini nanti akan menjadi perhatian kita,” katanya. Rencana strategis ini akan menjadi prioritas pada sisa akhir tahun 2025 dan akan dilanjutkan pada tahun 2026, dengan melibatkan kembali para fasilitator wilayah.

Sebagai penutup, LLDikti Wilayah III menaruh harapan besar agar melalui program pembinaan yang terfokus ini, jumlah perguruan tinggi yang berada di Tipologi 4 dapat terus berkurang secara signifikan pada periode penilaian berikutnya. Ini adalah wujud komitmen dan semangat Diktisaintek Berdampak dalam praktiknya: menggunakan data untuk melakukan intervensi yang terukur, dengan harapan akhir untuk secara konsisten meningkatkan standar mutu pendidikan tinggi di Jakarta, demi menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing.

Scroll to Top