LLDikti Wilayah III

Hotline

+62821-223-55-330

Email

persuratan.lldikti3@kemdikbud.go.id

SIL@T

Layanan Terpadu LLDikti Wilayah III

Dashboard

Data dan informasi perguruan tinggi

Crisis Response System

Layanan pengaduan tindakan anti dosa pendidikan

LLDikti Wilayah III Dukung Penuh KSTI 2025: Dorong Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Lewat Sains dan Teknologi

Jakarta, 10 Agustus 2025 – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada 7–9 Agustus 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mengusung tema ā€œSains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomiā€, KSTI 2025 menjadi wadah kolaboratif antara akademisi, industri, pemerintah, media, dan masyarakat untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju industri bernilai tambah tinggi. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan industri nasional yang berbasis sains, riset, dan inovasi teknologi.

Kepala LLDikti Wilayah III, Henri Togar Hasiholan Tambunan, menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Swasta di wilayah binaannya memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi nyata terhadap delapan sektor strategis yang menjadi fokus KSTI 2025, yakni energi; pertahanan; digitalisasi (kecerdasan buatan dan semikonduktor); hilirisasi dan industrialisasi; kesehatan; pangan; maritim; serta material dan manufaktur maju. KSTI 2025 merupakan momentum penting untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional. Perguruan Tinggi Swasta di bawah naungan LLDikti Wilayah III siap menjadi mitra strategis dalam menghasilkan riset relevan, inovasi aplikatif, dan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing global.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan, melalui strategi industrialisasi nasional yang bertumpu pada hilirisasi, penguasaan teknologi, dan penguatan sumber daya manusia (SDM). Visi ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 yaitu ā€œMemperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitasā€ dan Asta Cita ke-5, yaitu ā€œMelanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.ā€ 

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menyoroti urgensi penguatan kapasitas teknologi dan talenta nasional sebagai fondasi transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Dengan potensi sumber daya alam strategis, Indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan hilirisasi dan lompatan industrialisasi bernilai tambah tinggi. Transformasi ini diyakini sebagai langkah kunci memperkuat daya saing bangsa dan mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Pemilihan delapan sektor industri prioritas tersebut didasarkan pada kebutuhan strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi berbasis pengetahuan, berkualitas, dan berdaya saing tinggi. Melalui pengembangan sektor-sektor ini, Indonesia tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga untuk mengambil posisi sebagai pemimpin industri di tingkat global. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, yang berfokus pada kemandirian ekonomi, keberlanjutan sosial, dan inovasi teknologi.

Dengan hadirnya ribuan ilmuwan, teknokrat, pelaku industri, pembuat kebijakan, serta tokoh internasional seperti Sir Konstantin Novoselov, Prof. Brian Paul Schmidt, Prof. Chennupati Jagadish, dan Prof. Lam Khin Yong, KSTI 2025 diharapkan menjadi forum strategis untuk menyusun peta jalan riset dan inovasi nasional. LLDikti Wilayah III optimis bahwa hasil KSTI 2025 akan memperkuat daya saing ekonomi nasional dan mempercepat transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan.

Scroll to Top