Jakarta – Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dengan bangga menyelenggarakan public lecture yang mengangkat tema “Ethical Self-Formation in Indonesia’s Islam Education” pada hari Kamis, 25 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum serta menghadirkan pembicara utama Prof. Timo Kartinen, Ph.D., dari Universitas Helsinki, Finlandia. Diskusi ini dimoderatori oleh Dr. Tony Rudyansjah, seorang akademisi terkemuka dalam bidang pendidikan Islam. (31/07/2024)
Public lecture ini membahas berbagai aspek penting terkait pendidikan Islam dan kehidupan publik di Indonesia. Prof. Timo Kartinen memaparkan tentang bagaimana pendidikan dapat membuka pintu menuju kehidupan publik yang lebih luas dengan memberikan berbagai kesempatan. Namun, beliau juga menekankan bahwa kesempatan yang diberikan oleh pendidikan tidak secara otomatis menentukan jalannya kehidupan seseorang. Prof. Kartinen berpendapat bahwa meskipun bahasa Inggris dianggap sebagai “vokasi dasarnya,” penting untuk menciptakan jembatan antara disiplin umum dan ajaran Islam.
Dalam sesi diskusi, Prof. Kartinen juga mengeksplorasi pengalaman interaksi dengan gerakan Islam radikal, di mana beberapa wanita yang terlibat dalam gerakan tersebut menekankan pentingnya disiplin keagamaan dan rekrutmen anggota baru sebagai daya tarik utama. Namun, beberapa di antaranya kemudian beralih menjadi “interagama,” yakni mencari kesempatan untuk saling mengakui dan berinteraksi antarindividu melalui praktik keagamaan yang lebih inklusif.
Di sisi lain, peserta public lecture sering kali merenungkan pilihan pendidikan Islam mereka tanpa mencoba membenarkannya berdasarkan keuntungan atau keunggulan yang dirasakan. Prof. Kartinen menjelaskan bahwa pendidikan Islam memerlukan penjelasan pribadi yang mendalam, terutama mengingat adanya ketegangan antara gerakan misionaris dan reformis Islam dengan orientasi sekuler nasionalisme Indonesia.
Dr. Tony Rudyansjah sebagai moderator menambahkan bahwa pembahasan ini memberikan wawasan berharga mengenai dinamika pendidikan Islam di Indonesia dan bagaimana hal ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan publik. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dan pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan dan pengembangan nilai-nilai etika dalam konteks keagamaan di Indonesia.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, di mana peserta memberikan berbagai pertanyaan mendalam dan mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Prof. Kartinen dan Dr. Rudyansjah. Public lecture ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan pemahaman tentang pendidikan Islam dan pembentukan etika diri di Indonesia. Sumber : Humas Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia)