LLDikti Wilayah III

ARO Gapopin Bersama PT Berjaya Mandarin Optomedic Gelar Seminar Lensa Kotak untuk penderita Myopia Tinggi

Pada 13 Februari 2025 Akademi Refraksi Optisi dan Optometry (ARO) Gapopin bersama dengan PT Berjaya Mandarin Optomedic menggelar seminar bertajuk ”Optic Expert Talk 5: Lensa Kontak untuk Penderita Myopia Tinggi”. Seminar yang dijalankan secara hybrid ini juga disertai mini workshop yang dipandu oleh PT Berjaya Mandarin Optomedic untuk memperkenalkan alat corneal topografi atau alat untuk menganalisa topografi kornea mata dan mendemonstrasikan penggunaannya.

Dalam sambutannya, Direktur ARO Gapopin Ferry Doringin, Ph.D. menjelaskan, kegiatan Optic Expert Talk sebagai bagian dari upaya membangun relasi eksternal akademi. “Optic Expert Talk ini yang kelima kali diadakan dan kalau dilihat dari format yang ada itu selalu ada pembicara tamu yang menguasai praktiknya dan ada dosen kami yang membawakan teorinya,” ujar Ferry.

Dosen ARO Gapopin, Murni Marlina Simarmata, A.Md.RO., S.S., M.Pd.. hadir membawakan materi pertama. “Lensa kontak lunak disposable dapat menjadi solusi untuk koreksi penglihatan myopia tinggi. Hanya saja, penggunanya harus selalu berkonsultasi dan memperhatikan perawatannya,” ungkap Murni saat memaparkan materi berjudul ”Lensa Kontak Lunak Disposable Sebagai Alat Koreksi Penglihatan Bagi Penderita Miopia Tinggi”.

Hendry Renaldo, B.Eng., MBA. selaku Manager PT Berjaya Mandarin Optomedic turut memberikan materi dengan fokus bahasan fenomena meningkatnya myopia dan teknologi yang digunakan untuk membantu penglihatan penderita myopia. “Saat ini dunia sedang berinovasi dengan cepat untuk mengembangkan teknologi baru untuk diagnostik dan terapetik myopia. Teknologi ini sebenarnya dapat menjadi standar pelayanan di semua tempat layanan kesehatan khususnya kesehatan mata,” jelas Hendry.

Materi terakhir disampaikan oleh Widiastuti Eko Wulandari, S.Tr.Kes. yang memaparkan tentang lensa RGP dan Ortho-K bagi myopia. “Untuk mengelola myopia dapat digunakan lensa kontak jenis ortho-k yang dapat digunakan sebagai terapi untuk mengurangi myopia,” ujar Widi. Ia pun menambahkan bahwa pengendalian silent pandemic myopia merupakan tanggung jawab seluruh profesi kesehatan khususnya bidang perawatan kesehatan mata.

Scroll to Top

Survei Layanan LLDikti Wilayah III

Yuk ikut berpartisipasi dalam peningkatan layanan pada LLDikti Wilayah III melalui Survei Kepuasan Masyarakat dan Indeks Persepsi Anti Korupsi

Hubungi kami via Whatsapp